Pernahkah Anda merasa karier Anda ‘berjalan di tempat’ dan sulit untuk berkembang?
Anda tidak sendiri. Sebuah penelitian dari Oracle menunjukkan bahwa lebih dari 75% karyawan merasa stuck dalam dunia profesional. Temuan ini memperlihatkan bahwa perasaan terjebak dan tidak berkembang dalam karier merupakan fenomena yang umum dialami banyak orang.
Namun, kondisi tersebut bukan berarti tidak dapat diatasi. Sebagai seorang profesional, penting untuk bersikap proaktif dalam mengembangkan karier agar tidak kehilangan arah, motivasi, maupun peluang untuk mencapai potensi terbaik. Tentu saja, hal ini membutuhkan strategi yang tepat, sehingga waktu dan energi yang kita investasikan benar-benar memberikan hasil yang signifikan bagi perkembangan karier.
Untuk itu, berikut adalah lima tips yang dapat membantu Anda mengembangkan karier secara lebih efektif.
1. Melakukan Eksplorasi Melalui Jalur ‘Zigzag’
Pada generasi sebelumnya, perkembangan karier sering diukur dari seberapa tinggi seseorang berhasil menaiki ‘anak tangga’ jabatan. Kini, banyak organisasi mulai meninggalkan piramida hierarkis dan beralih ke struktur yang lebih datar. Pergeseran ini terjadi karena dinamika bisnis menuntut peran yang lebih kolaboratif dan lintas fungsi agar organisasi dapat beradaptasi dengan cepat dan fleksibel. Dalam konteks tersebut, jalur karier zigzag hadir dengan menawarkan perpindahan lateral lintas fungsi, yang mendorong berbagi pengetahuan serta kolaborasi antardepartemen dan lintas unit bisnis.
Bukan berarti jalur karier zigzag tidak mendorong perkembangan profesional. Justru, sifatnya yang dinamis dan fleksibel membekali karyawan dengan beragam keahlian sekaligus kelincahan (agility) untuk beradaptasi terhadap perubahan. Saat ini, banyak organisasi bahkan mengharapkan karyawan berpotensi tinggi maupun calon pemimpin masa depan untuk mengambil peran lintas fungsi dan mengumpulkan pengalaman yang beragam sebagai persiapan menuju posisi top management
2. Perbarui Kapasitas Secara Berkelanjutan
Belajar secara berkelanjutan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan di era digitalisasi. Jika tidak, kita akan lebih rentan tertinggal atau bahkan tergantikan. Menurut World Economic Forum, lebih dari 50% pekerja diperkirakan perlu melakukan reskilling pada tahun 2025 akibat pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika kebutuhan bisnis. Karyawan yang secara proaktif mencari kesempatan belajar memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan kariernya.
Pengembangan keterampilan dan pengetahuan dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari membaca buku atau artikel mengikuti kursus daring, hingga berpartisipasi dalam pelatihan khusus. Banyak organisasi juga menyediakan fasilitas pendukung untuk pengembangan karyawan, sehingga penting bagi kita untuk memanfaatkannya secara optimal.
3. Konsisten Meminta Feedback dari Mentor dan Atasan
Penelitian menunjukkan bahwa perilaku proaktif mencari feedback berhubungan erat dengan peningkatan kinerja, terutama dalam hal inovasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya feedback, karena melalui umpan balik karyawan dapat memperoleh sudut pandang baru mengenai hal-hal yang sebelumnya belum ia sadari tentang dirinya sendiri, sekaligus membuka wawasan terhadap berbagai peluang yang sebelumnya belum pernah ia pertimbangkan atau eksplorasi.
Sementara kita barangkali terfokus dengan scope pekerjaan kita, atasan atau mentor dapat melakukan helicopter view dan menawarkan perspektif baru melalui kacamata yang lebih luas. Oleh karena itu, jangan pernah sungkan untuk menanyakan bagaimana kinerja Anda sejauh ini, termasuk bagian mana saja yang sudah cukup baik dan masih perlu dikembangkan.
4. Aktif Bersuara dalam Berbagai Forum
Menyampaikan pendapat secara terbuka dan asertif merupakan keterampilan penting bagi setiap keryawan. Dalam lingkungan kerja yang kompetitif, keberanian mengungkapkan pemikiran danberpartisipasi aktif dalam diskusi membuat Anda lebih mudah diperhatikan dan diingat oleh rekan maupun atasan. Hal ini menjadi krusial untuk membuka peluang pengembangan karier.
Sebaliknya, jika kita terus menahan diri dan enggan bersuara, risiko yang muncul adalah kontribusi kita menjadi tidak terlihat, bahkan seolah tidak ada. Lebih jauh lagi, ide-ide berharga yang tidak diungkapkan bisa saja diambil orang lain dan diakui sebagai miliknya. Oleh karena itu, penting untuk berani menyuarakan pendapat dan memastikan peran serta nilai kita benar-benar diakui.
5. Perluas Jaringan Profesional
Dengan aktif di komunitas ataupun asosiasi profesional, kita akan lebih dikenal oleh rekan seprofesi maupun pemimpin di bidang tersebut, yang mana hal ini dapat membuka jalan kita menuju berbagai peluang baru. Selain itu, pertemuan jaringan profesional juga dapat menjadi sarana untuk bertukar ilmu, menganalisis tren industri, dan berbagi best practices di bidang pekerjaan kita sehingga kita bisa terus berkembang.
Untuk memperluas jaringan jaringan profesional, Anda dapat mendaftarkan diri sebagai anggota asosiasi profesi sesuai bidang kerja, aktif dalam forum diskusi atau kegiatan volunteer yang diadakan organisasi tersebut, menghadiri konferensi atau seminar industri, atau bergabung dalam komunitas yang relevan dengan bidang Anda.
Demikian beberapa tips yang dapat kami bagikan. Ingatlah bahwa sebagai profesional, kita perlu terus berkembang secara berkelanjutan. Dengan konsistensi dan kemauan belajar, peluang karier akan semakin terbuka lebar. Jika Anda merasa stuck dan membutuhkan dukungan profesional, LPTUI menyediakan konseling karir dengan psikolog yang ahli di bidangnya. Buat jadwal dengan mengakses link pendaftaran atau hubungi kami melalui nomor WhatsApp LPTUI Salemba atau LPTUI Depok untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
Ditulis oleh: Khadijah Almuhdor
Referensi:
Akkas, M. A. (2023). Role of Networking Skill to Career Success. Management Education for Achieving Sustainable Development Goals in the Context of Bangladesh, 13-39.
Quataert, S., & Buyens, D. D. (2020). Five evolutions in individual career development and their consequences for organisational career management. Vlerick Business School.
Zhang, J., Qin, C., & Liu, S. (2020). Does seek feedback improve performance? A meta-analytic review about feedback-seeking behavior and individual performance. Advances in Psychological Science, 28(4), 549.