Pernahkan Anda bertanya-tanya bagaimana cara mengubah dan membentuk perilaku seseorang?
Mulai dari orang tua berusaha menanamkan kebiasaan baik pada anak-anak, guru membimbing murid untuk mengembangkan kedisiplinan, hingga atasan mendorong karyawan untuk mencapai kinerja terbaik mereka.
Mengubah perilaku bukanlah tentang memaksa, melainkan membimbing mereka menemukan cara yang lebih efektif dan positif untuk bertindak. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif adalah Applied Behavior Analysis (ABA), sebuah metode berbasis bukti (evidence-based) yang berfokus pada bagaimana perilaku dikembangkan dan dimodifikasi.
Banyak yang beranggapan bahwa Applied Behavior Analysis hanya dapat diterapkan untuk membimbing anak-anak dengan autisme atau kebutuhan khusus lainnya. Padahal, prinsip Applied Behavior Analysis sebenarnya hadir dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Mari simak selanjutnya mengenai Applied Behavior Analysis melalui artikel ini.
Pengertian Applied Behavior Analysis
Applied Behavior Analysis merupakan ilmu yang membahas penerapan intervensi yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan kemunculan perilaku yang diharapkan. Perubahan perilaku dalam Applied Behavior Analysis didasari prinsip bahwa dengan memeriksa dan mengubah unsur-unsur dalam suatu lingkungan, perilaku dapat berubah mengikuti dengan perubahan lingkungan tersebut. Dalam prosesnya, lingkungan di sekitar perlu diperiksa untuk mencari tahu apa yang menyebabkan atau mencegah terjadinya perilaku yang ditargetkan.
Kerangka dasar dari Applied Behavior Analysis adalah ABC Contingency, yaitu perilaku atau behavior (B), penyebab atau antecedents (A), dan akibat atau consequences (C). Melalui kerangka dasar ini, Applied Behavior Analysis dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan bidang untuk mengajarkan, memperbaiki, atau meningkatkan perilaku yang diinginkan serta mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
Penerapan Applied Behavior Analysis
Penerapan ABA juga dapat dilakukan di bidang psikologi klinis, pendidikan dan pendidikan khusus, rehabilitasi, bisnis, kesehatan, dan lain-lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga contoh penerapan Applied Behavior Analysis, antara lain:
-
Bidang Klinis
Applied Behavior Analysis dalam bidang klinis diterapkan untuk mengubah perilaku bermasalah yang mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari menjadi perilaku yang lebih adaptif dan fungsional. ABA digunakan dalam berbagai kondisi psikologis, mulai dari meningkatkan keterampilan sosial, perawatan diri (self-care), keterampilan siap kerja, hingga kedisiplinan anak. Selain itu, ABA juga efektif untuk mengurangi perilaku bermasalah, seperti tantrum berlebihan, perilaku agresif, menyakiti diri sendiri, dan sejenisnya.
Proses intervensi dalam ABA diawali dengan Functional Behavior Assessment (FBA), yaitu penilaian terhadap perilaku untuk menyelidiki apa yang menyebabkan dan mempertahankan perilaku tersebut. Berbagai metode yang digunakan dalam FBA antara lain observasi, wawancara, kuesioner, dan checklist untuk menyelidiki apa yang menyebabkan dan mempertahankan perilaku tersebut. Langkah berikutnya adalah Functional Analysis (FA), di mana lingkungan secara sistematis diatur untuk mengamati bagaimana perilaku muncul dalam kondisi tertentu. Hal ini membantu mengidentifikasi kondisi yang paling memicu perilaku sehingga intervensi yang ditetapkan dapat lebih efektif dan tepat sasaran.
-
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, penerapan Applied Behavior Analysis yang umum dikenal adalah Discrete Trial Training (DTT), yaitu metode belajar yang terstruktur untuk membagi skill yang kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terpisah serta mengajarkannya satu per satu. DTT adalah metodologi pengajaran yang teratur dan intensif yang melibatkan empat komponen: (a) penyajian isyarat atau sinyal yang menunjukkan bahwa perilaku tertentu akan diperkuat jika dilakukan, (b) kemunculan atau perkiraan respons yang ditargetkan, (c) penyampaian konsekuensi penguatan, dan (d) interval antar percobaan yang ditentukan.
Jika diimplementasikan secara tepat, DTT terbukti menjadi salah satu pendekatan yang paling berdampak dalam pengajaran, khususnya untuk anak dengan autisme. Pendekatan DTT juga mudah untuk diaplikasikan di ruang kelas dan dapat membantu membangun perilaku “siap belajar”.
-
Bidang Perkembangan Organisasi
Dalam bidang pengembangan organisasi, Applied Behavior Analysis diterapkan melalui Organizational Behavior Management atau OBM. Awalnya, OBM digunakan untuk menangani masalah-masalah organisasi dalam skala kecil, seperti meningkatkan kehadiran karyawan atau mengurangi perilaku yang memunculkan komentar negatif dari supervisor. Seiring berjalannya waktu, penerapan OBM semakin berkembang dan terbukti efektif dalam menangani isu yang lebih luas, termasuk mengurangi tingkat turnover karyawan di berbagai perusahaan.
Pendekatan OBM dimulai dengan menentukan perilaku kerja yang ingin ditingkatkan secara jelas dan terukur, lalu memantau hasilnya secara objektif. OBM menguji apa saja yang mungkin memengaruhi kinerja, misalnya kehadiran manajer, kejelasan instruksi, atau kondisi kerja sehari-hari. Selain itu, hal-hal lain yang mempengaruhi performa seperti keteraturan pemberian umpan balik, insentif moneter maupun non-moneter, serta pengakuan sosial juga turut dievaluasi. Proses ini memungkinkan organisasi untuk memahami hambatan kinerja dan merancang intervensi yang tepat.
Informasi Pelatihan Applied Behavior Analysis
Mendalami prinsip-prinsip Applied Behavior Analysis dapat dilakukan oleh orang tua, guru, terapis perilaku, psikolog, praktisi SDM, atau siapa saja yang tertarik menggunakan Applied Behavior Analysis untuk mendukung perkembangan perilaku yang lebih adaptif dalam kehidupan sehari-hari. LPTUI menyediakan sertifikasi, pelatihan dan sesi webinar yang menawarkan pendalaman pengetahuan dan keterampilan mengenai prinsip-prinsip dan praktik Applied Behavior Analysis. Silakan hubungi kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
Ditulis oleh: Khadijah Almuhdor
Referensi:
Harvey, M. T., Luiselli, J. K., & Wong, S. E. (2009). Application of applied behavior analysis to mental health issues. Psychological Services, 6(3), 212–222. doi:10.1037/a0016495
Rieske, R. D. (Ed.). (2019). Handbook of interdisciplinary treatments for autism spectrum disorder. Springer.
Steege, M. W., Mace, F. C., Perry, L., & Longenecker, H. (2007). Applied behavior analysis: Beyond discrete trial teaching. Psychology in the Schools, 44(1), 91-99.
Wilder, D. A., Austin, J., & Casella, S. (2009). Applying behavior analysis in organizations: Organizational behavior management. Psychological Services, 6(3), 202.