Bayangkan Anda menghadapi situasi berikut ini:
Deadline pekerjaan datang bertubi-tubi, panggilan dari atasan terus berdatangan, hujan deras dan kemacetan di sore hari membuat Anda terlambat pulang, sementara ada e-mail penting yang harus dikirim malam ini juga.
Apa yang paling menggambarkan perasaan Anda saat itu? Jawabannya mungkin satu kata: stres. Tiap dari kita pasti pernah mengalami stres. Namun, tahukan bagaimana cara mengatasi stres yang tepat? Simak selengkapnya mengenai stres dalam artikel ini.
Mengenal Stres
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap dihadapkan pada berbagai tantangan dan tuntutan yang memerlukan kemampuan untuk beradaptasi. Stres adalah cara kita bereaksi baik secara fisik maupun psikologis terhadap perubahan, peristiwa, dan situasi tertentu.
Terkadang, rutinitas harian terasa mudah untuk dijalani. Namun, di waktu lain, tuntutan yang datang bertubi-tubi dapat terasa berat dan sulit untuk diatasi. Akibatnya, tubuh mulai merasakan ketegangan, pikiran negatif muncul, dan perasaan menjadi tidak nyaman.
Pada dasarnya, stres terjadi ketika tuntutan dari lingkungan melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya dengan sumber daya yang dimilikinya.
Apakah Stres Selalu Buruk?
Stres sering kali dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Namun, sebenarnya stres tidak selalu merugikan. Berikut adalah berbagai jenis stres yang perlu dipahami:
1. Eustress
Jenis stres ini seringkali dianggap stres yang “positif”, dikarenakan membuat individu menjadi lebih termotivasi dan berenergi untuk menunjukkan performa yang lebih baik atau mencapai tujuan yang diinginkan. Jenis stres ini umumnya bisa diatur sedemikian rupa agar tidak membebani individu.
Contohnya adalah mempersiapkan diri untuk presentasi kerja, atau berlatih untuk mengikuti sebuah perlombaan. Jenis stres ini berdampak pada meningkatnya fokus, konsentrasi, dan mendorong pengembangan diri.
2. Stres Akut
Stres akut biasanya muncul sebagai respons terhadap tekanan atau tuntutan jangka pendek yang memerlukan tindakan cepat dan segera. Meskipun jenis stres ini bisa bersifat positif atau negatif, umumnya masih dapat diatasi dengan baik.
Contohnya adalah ketika secara mendadak diminta untuk berbicara di depan umum atau menghindari kecelakaan saat mengemudi. Meskipun stres akut tidak terlalu membahayakan, namun stres akut yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan beberapa kemungkinan seperti sakit kepala tegang atau perasaan jengkel.
3. Stres Akut Episodik
Jenis stres ini merupakan stres jangka pendek namun secara konsisten terjadi akibat menjalani gaya hidup penuh tekanan atau menghadapi tantangan berulang-ulang. Penderita stres jenis ini biasanya berada dalam situasi yang menuntut perhatian cepat dan konstan, yang memicu respons stres secara teratur.
Contohnya adalah seseorang yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi atau sering berhadapan dengan krisis. Jika tidak dikelola dengan baik, stres akut episodik dapat memicu frustasi, kelelahan, dan kecemasan berlebih.
4. Stres Kronis
Stres kronis dipicu oleh tantangan yang berlangsung lama dan tidak terselesaikan, sehingga menjadi stres yang berjangka panjang. Jenis stres ini cenderung berkembang perlahan dan terus-menerus, membuat individu merasa terperangkap dalam situasi yang sulit untuk diubah atau dihindari.
Misalnya, seseorang yang selama bertahun-tahun hidup dengan kondisi finansial yang tidak stabil atau memiliki lingkungan pekerjaan yang toksik. Jika sumber stres ini tidak ditangani, dampaknya dapat berkembang menjadi masalah fisik dan mental yang serius, seperti depresi, penurunan sistem imun, hingga penyakit jantung.
Jenis-jenis Pemicu Stres
Secara umum, stres muncul akibat perubahan yang memicu ketidaknyamanan, perasaan terancam oleh tekanan dari luar, atau merasa kehilangan kendali atas situasi. Apapun bentuknya, penyebab stres disebut sebagai stressor. Beberapa jenis stressor dapat diidentifikasi berdasarkan kategori berikut:
Kategori Stressor | Contoh |
Lingkungan |
|
Pekerjaan |
|
Akademis |
|
Relasi |
|
Keuangan |
|
Perubahan besar |
|
…dan masih banyak lagi. Perlu diingat bahwa satu jenis stressor bisa terjadi bersamaan dengan jenis stressor lainnya, saling berinteraksi dan memperburuk dampaknya. Mengenali jenis stressor dapat membantu kita menentukan cara mengatasi stres yang tepat.
Apakah Stres Dapat Dihilangkan?
Sayangnya, stres tidak dapat benar-benar dihilangkan dari hidup kita. Stres akan selalu ada, baik dalam satu bentuk maupun bentuk yang lain.
Menurut Yerkes-Dodson Law, lonjakan stres tidak selamanya buruk. Hingga mencapai titik tertentu, stres justru dapat meningkatkan performa kerja. Jika tingkat stres berada di bawah titik tersebut, kita mungkin merasa bosan dan kurang termotivasi.
Sebaliknya, jika stres melebihi batas yang bisa kita kendalikan, hal ini bisa menimbulkan kecemasan, kelelahan, dan ketidakmampuan untuk bekerja secara optimal.
Dengan demikian, yang dapat kita lakukan adalah menjaga dan mengatur tingkat stres agar tetap berada pada keseimbangan yang sehat.
Cara Mengatasi Stres
Kunci utama dalam mengatasi stres adalah memahami diri dengan lebih baik—bagaimana Anda bereaksi dalam berbagai situasi tertekan, apa yang menyebabkan Anda stres, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk meredakan stres. Setelah Anda melakukannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Atur Prioritas
Tuangkan segala hal yang Anda pikirkan ke dalam sebuah to-do list. Setelah itu, putuskan apa yang benar-benar penting untuk diselesaikan hari ini dan apa yang bisa ditunda. Cara mengatasi stres ini cukup efektif membantu Anda agar tidak terpaku kewalahan karena merasa banyak yang perlu dikerjakan di waktu yang bersamaan.
2. Tentukan Strategi
Kenali apa saja sumber daya yang Anda miliki untuk mengatasi tantangan yang ada. Tetapkan langkah yang realistis. Mendorong diri untuk memberikan yang terbaik tentu penting, namun terkadang sikap perfeksionis yang justru dapat menambah tekanan dan menghambat kemajuan.
3. Terapkan Pola Hidup Sehat
Konsumsi makanan bernutrisi, atur waktu istirahat yang cukup, dan temukan teknik relaksasi yang paling cocok untuk Anda, seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan. Cara mengatasi stres ini terbukti efektif dalam menjaga keseimbangan tubuh dan mental sehingga Anda lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari.
4. Cari Support System
Ingatlah bahwa Anda tidak pernah benar-benar sendiri. Ketika merasa terbebani, carilah dukungan dari keluarga, teman, kolega, atau siapa pun yang Anda percayai. Berbagi cerita dengan orang lain dapat membantu meringankan beban Anda, memberikan perspektif baru, atau bahkan menawarkan solusi yang tidak Anda pikirkan sebelumnya.
5. Meminta Bantuan Profesional
Terkadang, ketidakmampuan seseorang untuk mengatasi stres sering kali dapat menyebabkan depresi klinis. Seseorang yang mengalami depresi memiliki gejala yang mirip dengan stres, namun bedanya adalah gejalanya dapat berlangsung selama berminggu-minggu dan memburuk dikarenakan gejalanya yang berkelanjutan.
Jika Anda atau siapa saja yang Anda kenal sudah berada tahap ini, jangan ragu untuk menghubungi tenaga profesional kesehatan mental seperti psikolog. LPTUI menyediakan berbagai layanan konseling dengan psikolog ahli. Segera hubungi kami melalui link pendaftaran atau hubungi nomor WhatsApp LPTUI Salemba atau LPTUI Depok untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Ditulis oleh: Khadijah Muhdor
Referensi:
Harvard Medical School. (2008). Stress management: Approaches for preventing and reducing stress. Harvard Health Publications.
University of Akron. (n.d.). Introduction to stress management. Retrieved January 19, 2025, from https://www.uakron.edu/armyrotc/ms1/14.pdf