Happy Mind, Happy Life: Mulai dari Cek Kesehatan Mental
Pernahkah kamu merasa lelah, stres, atau kesulitan berkonsentrasi belakangan ini? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Faktanya, banyak orang di Indonesia yang mengalami hal serupa. Menurut data, sekitar 6,1% penduduk berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental (Rokom, 2023). Nggak cuma itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018) juga menunjukkan lebih dari 19 juta orang mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta di antaranya mengalami depresi. Bayangin, ini baru data orang dewasa lho!
Bagaimana dengan remaja? Survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) di tahun 20203 menyebutkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia punya masalah kesehatan mental, dan sekitar 1 dari 20 remaja mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka ini setara dengan 15,5 juta remaja yang mengalami masalah kesehatan mental, dan 2,45 juta di antaranya memiliki gangguan mental yang serius.
Kesehatan mental itu ternyata sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayangnya, masih banyak yang belum sadar kalau pikiran dan perasaan kita butuh “servis” rutin, sama seperti mobil yang selalu membutuhkan perawatan rutin. Kalau tubuh kita perlu makan sehat dan olahraga, kesehatan mental juga butuh perhatian dan perawatan.
Nah, sebelum kita masuk ke pembahasan pentingnya cek kesehatan mental, yuk kita pahami dulu apa sebenarnya kesehatan mental itu dan kenapa punya mental yang sehat itu sangat penting.
Jadi, apa sih sebenarnya kesehatan mental itu?
Menurut WHO (2022), kesehatan mental adalah kondisi di mana pikiran dan perasaan kita berada dalam keadaan baik, sehingga kita bisa menghadapi tekanan hidup, memahami potensi diri, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi positif untuk lingkungan sekitar. Simpelnya, kalau mental kita sehat, kita nggak gampang kewalahan menghadapi masalah, lebih fokus, dan bisa menjalani hidup dengan lebih produktif.
Nah, kenapa menjaga kesehatan mental itu penting banget?
Coba bayangin, kalau fungsi mental kita bekerja dengan optimal, hidup rasanya jadi lebih on point, deh! Menurut penelitian Anwar dan Julia (2021), kalau mental kita sehat, kita jadi lebih produktif, hubungan kita dengan orang lain jadi lebih lancar, dan kita bisa lebih cepat adaptasi sama segala perubahan—entah yang kecil kayak tiba-tiba jadwal meeting berubah, atau yang besar kayak pindah kota atau pekerjaan baru. Yang paling asik, kita juga jadi lebih kuat buat bangkit lagi setelah gagal. Jadi, kalau ketemu kegagalan, bukannya tenggelam dalam kekecewaan, kita malah bisa move on dan coba lagi dengan lebih semangat.
Terus, Kementerian Kesehatan (2022) juga bilang nih, kalau mental kita sehat, kita lebih siap buat menghadapi masalah yang datang. Orang yang mentalnya sehat biasanya lebih gampang berpikir positif, jadi kalau ada masalah, mereka nggak langsung panik, tapi bisa lebih tenang dan mikir rasional buat nyari solusinya. Lebih keren lagi, kalau mental kita oke, kita juga jadi lebih mudah buat berinteraksi dengan orang lain. Jadi, bye-bye awkward moments😁! Kita bisa lebih santai ngobrol sama orang, komunikasi lancar, dan pastinya lebih mudah nyambung sama lingkungan sekitar.
Oh ya, ini dia bagian yang sering banget orang lupa—kesehatan mental itu juga berhubungan langsung sama kesehatan fisik! Kalau pikiran kita sehat, tubuh pun ikut happy. Bayangin deh, kalau kita nggak stres dan selalu bawa vibes positif, otomatis badan kita juga akan lebih segar dan semangat buat beraktivitas. Stres dan tegang hilang, energi pun jadi lebih ringan. Plus, kita jadi bisa lebih fokus dan mudah konsentrasi saat ngerjain tugas atau aktivitas sehari-hari. Jadinya, nggak ada lagi tuh drama kepala penuh sama pikiran-pikiran random yang bikin susah konsen!
Nggak cuma itu aja, menurut Rahayu dan Indiarti (2022), mental yang sehat itu gold banget buat kehidupan sosial kita. Orang yang mentalnya sehat bakal lebih gampang bergaul, nggak canggung buat ngobrol, dan punya pertemanan yang sehat juga. Lebih dari itu, mereka juga bisa kasih dampak positif buat orang-orang di sekitar. Bahkan, mereka bisa berkontribusi buat komunitas atau lingkungan sosialnya. Keren banget, kan?
Ini sejalan sama pendapat Kementerian Kesehatan (2018) yang bilang kalau kesehatan mental yang baik itu bikin kita merasa batin lebih tentram dan tenang. Saat hati kita damai, kita bisa lebih menikmati hidup dan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita. Orang yang mentalnya sehat juga lebih gampang menghadapi tantangan hidup dan memaksimalkan potensi diri mereka, plus bikin hubungan dengan orang lain jadi lebih harmonis.
Jadi, menjaga kesehatan mental itu nggak cuma buat bikin diri kita lebih bahagia, tapi juga bikin kita jadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat, dan pastinya lebih seru buat ada di sekitar orang lain!
Terus, gimana sih caranya kita tahu kalau kesehatan mental kita mulai terganggu?
Setelah kita memahami pentingnya memiliki mental yang sehat, ada satu langkah penting lagi yang nggak boleh kita lewatkan, yaitu mengenali tanda-tanda ketika kesehatan mental kita mulai terganggu. Coba bayangin, kadang kita merasa baik-baik saja, tapi sebenarnya pikiran dan perasaan kita mulai nggak seimbang. Tanpa kita sadari, ada tanda-tanda kecil yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang nggak beres dengan kondisi mental kita. Maka dari itu, penting banget buat mengenali perubahan-perubahan ini sejak awal, biar kita bisa segera mengambil langkah yang tepat sebelum masalahnya makin besar.
Bayangin aja, di kehidupan sehari-hari, kita bisa dengan mudah ngeliat berbagai keadaan mental orang-orang di sekitar kita—ada yang terlihat bahagia, senang, bahkan penuh energi. Tapi, ada juga yang sering kelihatan lesu, gelisah, terus-terusan cemas, atau selalu nggak puas sama apa yang mereka punya. Menurut Zulkarnain (2019), kondisi ini bisa jadi tanda kalau kondisi kesehatan mental mereka mulai menurun, dan mungkin butuh perhatian lebih. Perubahan perilaku kayak sering mengeluh, gampang stres, atau cemas berlebihan bisa jadi gejala awal kalau mental seseorang lagi nggak baik-baik saja.
Beberapa tanda yang paling umum dari kondisi kesehatan mental yang mulai menurun itu antara lain: sering ngerasa frustasi, konflik batin yang terus-terusan muncul, atau kecemasan yang nggak hilang-hilang. Menurut penelitian Raiya and Pargament (2010), beberapa ciri dari keadaan kesehatan mental yang kurang sehat itu bisa berupa rasa cemas dan gelisah yang nggak terkendali, selalu merasa iri dengan kesuksesan orang lain, sedih berlebihan ketika menghadapi masalah, merasa rendah diri ketika berada di keramaian, atau bahkan mudah marah hanya karena hal-hal sepele. Ini tanda-tanda yang harus kita perhatikan baik-baik.
Dampak negatif dari kondisi kesehatan mental yang mulai menurun
Ketika kondisi kesehatan mental kita mulai terganggu, efeknya bisa merembet ke banyak aspek kehidupan kita. Bayangin deh, perasaan jadi lebih sering cemas, takut tanpa alasan jelas, atau bahkan sedih terus-menerus tanpa tahu kenapa. Dan nggak hanya perasaan aja, pikiran kita juga bisa kena imbasnya. Kita jadi susah fokus, gampang lupa, atau malah nggak bisa menyelesaikan rencana yang udah kita susun rapi. Serasa otak nge-blank gitu! Yang lebih parah lagi, dalam beberapa kasus, gangguan kesehatan mental bisa bikin seseorang berperilaku menyimpang, kayak menyakiti diri sendiri atau orang lain. Menakutkannya lagi, mereka bisa sampai kehilangan kendali atas emosi. Seperti orang yang tiba-tiba marah besar untuk hal-hal kecil, misalnya. Nggak kebayang kan?
Kalau tanda-tanda kayak gini dibiarkan terlalu lama, dampaknya bisa makin parah, lho. Tanda-tanda menurunnya kesehatan mental yang nggak segera diatasi bisa bikin seseorang nggak berfungsi optimal—baik di tempat kerja, di sekolah, bahkan dalam keluarga. Kondisi penurunan kesehatan mental yang berlarut-larut bukan cuma bikin kita merasa sedih, tapi bisa jadi masalah serius yang mempengaruhi seluruh hidup kita. Kita bisa jadi nggak sanggup buat menangani stres, kesulitan berinteraksi dengan orang lain, bahkan bisa sampai kehilangan kemampuan buat bikin keputusan yang bijak. Kondisi ini kadang memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri, dan itu jelas sesuatu yang kita harus hindari.
Menurut Rahayu dan Irsyadiyah (2022), orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan kontrol emosi, yang pada akhirnya bisa memicu perilaku buruk. Nggak cuma itu, penyakit mental juga bisa bikin masalah besar dalam kehidupan sehari-hari—bisa merusak hubungan kita dengan orang lain, menurunkan prestasi di sekolah, bahkan merosotnya produktivitas di tempat kerja. Kebayang kan betapa seriusnya dampak dari mental yang nggak sehat?
Jadi, gimana sih caranya kita bisa melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara rutin?
Nah, melihat betapa seriusnya dampak dari kesehatan mental yang mulai menurun, inilah pentingnya untuk rutin cek kesehatan mental. Nggak cuma untuk memastikan kondisi mental kita tetap baik, tapi juga buat mencegah hal-hal buruk yang bisa muncul kalau terlalu lama diabaikan. Dengan pemeriksaan rutin, kita bisa cepat tahu kalau ada yang salah dan langsung ambil langkah yang tepat sebelum masalahnya semakin parah.
Kalau kamu lagi mencari tempat terpercaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mental, di LPT UI kamu bisa mendapatkan layanan profesional dan berkualitas loh! Prosesnya pun nggak ribet, nyaman, dan tentunya aman. Sekarang, yuk bahas gimana cara kamu bisa mulai cek kesehatan mental di LPT UI! Berikut beberapa poin yang perlu kamu ketahui biar prosesnya makin gampang dan nyaman.
1. Hubungi Admin LPT UI Depok atau Salemba
Kalau kamu tertarik buat melakukan pemeriksaan kesehatan mental, langkah pertama adalah menghubungi admin LPT UI, baik di Depok maupun Salemba. Info lengkapnya bisa kamu temukan di akun Instagram @lpt.ui. Di sana, kamu bisa dapetin kontak dan prosedur pendaftarannya. Tenang aja, adminnya ramah-ramah dan siap membantu, kok!
2. Apa yang Perlu Dipersiapkan?
Supaya hasil pemeriksaan lebih akurat dan kamu merasa nyaman, pastikan kamu istirahat yang cukup sehari sebelum tes. Tidur yang cukup penting banget biar kamu bisa mindful dan fokus selama pemeriksaan. Jangan lupa juga buat makan makanan yang sehat (plus enak tentunya!) biar energi kamu tetap terjaga. Kita mau pikiran dan badan sama-sama fit, kan?
3. Durasi Pemeriksaan: Berapa Lama, Sih?
Nah, durasi pemeriksaan di LPT UI ini bervariasi, tergantung jenis pemeriksaan yang kamu pilih. Ada yang cuma butuh waktu 10 menit sampai yang lebih komprehensif bisa memakan waktu hingga 3 jam. Jangan khawatir, durasinya bakal disesuaikan sama kebutuhan kamu. Kalau pemeriksaannya simpel, selesai deh dalam sekejap! Tapi kalau kamu pengen yang lebih lengkap, siapin waktu lebih lama ya!
4. Jenis-jenis Pemeriksaan yang Tersedia
Di LPT UI, ada berbagai jenis pemeriksaan kesehatan mental yang bisa kamu pilih, mulai dari tes depresi, kecemasan, stres, sampai kondisi-kondisi psikosis. Jadi, kamu bisa tahu apa yang paling relevan buat situasi kamu saat ini. Setiap pemeriksaan dirancang khusus buat membantu kamu memahami kondisi mentalmu dengan lebih jelas.
5. Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pemeriksaan?
Buat waktu terbaiknya, sama seperti medical check-up untuk tubuh, cek kesehatan mental juga sebaiknya dilakukan secara berkala. Direkomendasikan buat melakukannya setiap 6 bulan sekali atau minimal setahun sekali. Dengan begitu, kamu bisa terus memantau dan memastikan kondisi mentalmu tetap stabil.
Sekarang, kenapa sih kita perlu melakukan cek kesehatan mental secara rutin?
Setelah kamu tahu bagaimana cara melakukan pemeriksaan kesehatan mental di LPT UI, mungkin kamu masih bertanya-tanya, apa pentingnya rutin melakukan cek kesehatan mental? Sama halnya dengan kesehatan fisik yang butuh perhatian terus-menerus, kesehatan mental juga memerlukan perhatian yang sama. Pemeriksaan kesehatan mental secara rutin bisa membantu kita menjaga keseimbangan hidup, menghadapi tekanan dengan lebih baik, dan tentunya mencegah masalah-masalah kecil berkembang jadi masalah yang lebih besar.
Bayangin kalau kita bisa ngecek tanda-tanda awal depresi atau kecemasan sejak dini—tandanya bakal lebih mudah diatasi sebelum berkembang jadi lebih serius. Menurut Enamorado (2017), identifikasi dini dan penanganan tepat waktu bisa mencegah kondisi mental yang serius. Kalau udah masuk tahap lebih parah, biasanya kita bakal ngalamin krisis pribadi yang bikin pengobatan atau terapi jadi lebih kompleks. Jadi, lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
Salah satu cara paling efektif untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan mental adalah dengan rajin mengevaluasi hidup kita, mulai dari hubungan, perasaan, hingga rutinitas sehari-hari. Dengan begitu, kita bisa lebih paham sama diri sendiri dan juga orang di sekitar kita. Konselor di LPT UI juga setuju banget sama ini. Sama kayak kita butuh medical check-up buat tahu kondisi fisik, cek kesehatan mental itu buat ngecek kondisi batin kita. Dan tentunya, ini bisa membantu kita mengurangi rasa frustasi yang sering muncul dari berbagai tekanan, sekaligus bikin kita lebih jago mengelola emosi. Pada akhirnya, hidup kita bakal jadi jauh lebih memuaskan, lebih terarah, dan lebih bahagia. Dengan melakukan screening kesehatan mental secara rutin, kita bisa menjaga kesejahteraan psikologis kita. Sama kayak pemeriksaan fisik buat kesehatan tubuh, cek kesehatan mental bisa jadi tameng untuk mencegah masalah yang lebih besar di masa depan.
Manfaat Rutin Pemeriksaan Kesehatan Mental
Setelah mengetahui kenapa cek kesehatan mental itu penting, ternyata pemeriksaan kesehatan mental secara rutin menawarkan banyak manfaat positif. Menurut salah satu konselor di LPT UI, manfaatnya meliputi pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri serta kemampuan untuk mendeteksi dan mencegah masalah sebelum berkembang. Mari simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini!
1. Lebih paham sama kondisi diri sendiri saat ini
Kadang kita merasa baik-baik saja, tapi tanpa sadar ada tekanan yang terus menumpuk. Dengan cek kesehatan mental, kita bisa mengetahui secara lebih mendalam bagaimana kondisi psikologis kita sebenarnya. Apakah kita sedang stres, cemas, atau mungkin ada tanda-tanda lain yang sebelumnya terabaikan? Ini bisa jadi momen penting untuk mengenali diri sendiri secara lebih jujur dan objektif, supaya kita bisa mengambil langkah yang tepat buat menjaga keseimbangan mental.
2. Bisa menggali potensi-potensi masalah yang mungkin bisa terjadi di kemudian hari
Sama seperti gejala fisik yang bisa jadi tanda awal penyakit serius, kondisi mental juga punya sinyal-sinyal yang bisa kita deteksi sejak dini. Misalnya, mungkin ada kecenderungan untuk overthinking, mudah cemas, atau merasa tertekan. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, kita bisa menggali lebih dalam potensi masalah yang mungkin muncul di kemudian hari dan mengambil tindakan preventif sebelum masalah itu benar-benar berkembang menjadi sesuatu yang lebih berat.
3. Bahan Refleksi Diri
Setiap orang butuh waktu untuk merenung dan memahami apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Pemeriksaan kesehatan mental bisa jadi kesempatan untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan dan benar-benar fokus pada diri sendiri. Ini adalah momen refleksi yang membantu kita melihat kembali apa saja yang sudah kita lalui, tantangan yang kita hadapi, dan bagaimana perasaan kita terhadap itu semua. Dengan refleksi yang baik, kita bisa lebih mudah menentukan langkah ke depan.
4. Bisa lebih tahu letak masalah dan area mana yang harus dikembangkan
Pemeriksaan kesehatan mental bukan hanya untuk mengetahui apa yang salah, tapi juga membantu kita memahami di mana kekuatan kita dan area mana yang masih perlu dikembangkan. Mungkin kita baru sadar kalau ternyata kita perlu meningkatkan kemampuan mengelola stres atau belajar lebih baik dalam membangun hubungan dengan orang lain. Dengan mengetahui hal ini, kita jadi punya panduan jelas untuk pengembangan diri dan bisa lebih fokus memperbaiki aspek-aspek tertentu yang akan membuat kita lebih kuat secara mental.
Jadi, kita sudah bahas banyak hal penting tentang kesehatan mental, mulai dari apa itu kesehatan mental, pentingnya menjaganya, hingga tanda-tanda kalau mental kita mulai terganggu. Dampak negatif dari kondisi yang menurun bisa bikin hidup kita tidak nyaman, kan?
Nah, salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental kita adalah dengan pemeriksaan rutin. Dengan begitu banyak manfaat yang bisa didapat, melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara rutin memang layak jadi prioritas. Ini bukan hanya buat deteksi dini, tapi juga bikin kita lebih paham tentang diri sendiri. Jangan tunggu sampai masalahnya sudah parah, yuk mulai dari sekarang!
Ingat, kesehatan mental itu penting banget untuk hidup yang bahagia. Kalau kamu merasa butuh cek kesehatan mental, langsung aja ke LPT UI! Hubungi kami lewat Instagram @lpt.ui, email di info@lptui.com, atau WhatsApp ke +62 811-1993-779 (LPTUI Salemba) / +62 815-1007-3561 (LPTUI Depok). Yuk, jaga kesehatan mental kita bersama untuk hidup yang lebih ceria!
Ditulis oleh: Feliza Aisyah Putri