Kenali Potensimu

Melalui Tes Intelegensi dan Minat Bakat Online

Pelaksanaan:
20 Mei 2023
Batas pendaftaran: 15 Mei 2023

Apa itu Quarter Life Crisis? Pengertian, Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pernah merasa tersesat di usia 20-an? 

Tiba-tiba merasa khawatir, bingung, dan merasa tidak memiliki arah kehidupan untuk masa depan. Sebenarnya aku mau jadi apa, sih? Sudah telanjur lulus sekolah dan pilih bidang karier, tapi apakah ini pilihan yang benar-benar tepat untukku? 

Kamu tidak sendirian. Ternyata, jutaan orang di seluruh dunia pun mengalami kegoncangan batin serupa ketika mereka menginjak usia 20-an. Hasil survei dari LinkedIn Corporate Communications menunjukkan bahwa 75% orang dewasa berusia 25-33 tahun pernah mengalami apa yang disebut sebagai quarter life crisis.

Apa itu quarter life crisis dan bagaimana kita menghadapinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini. 

quarter life crisis

Pengertian Quarter Life Crisis

Ketakutan dan kecemasan yang dialami selama periode awal dewasa ini disebut sebagai quarter life crisis. Hal ini umumnya terjadi pada individu yang sedang mengalami transisi dari kehidupan yang nyaman menuju hidup yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka sendiri. 

Seketika mereka dihadapi dengan realita kehidupan orang dewasa pada umumnya, di mana mereka perlu mengambil keputusan dan komitmen yang umumnya bersifat jangka panjang seperti pekerjaan, hubungan, keuangan, dan lain-lain. 

Seringkali respons terhadap quarter life crisis muncul dalam berbagai bentuk emosi, misalnya rasa marah terhadap situasi, rasa takut, merasa tidak berdaya, atau merasa tidak memiliki tujuan hidup apa pun. 

Meski hal ini umum dialami sebagian orang, quarter life crisis biasanya dapat berujung pada stres dan keputusasaan, bahkan menimbulkan masalah psikologis yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.

Ciri-ciri Quarter Life Crisis

Yang sering kita pahami tentang quarter life crisis mungkin hanya sebatas perasaan bingung. Padahal, ada berbagai tanda yang dapat dialami oleh seseorang dalam fase ini, di antaranya:

  • Mengalami Gejolak Emosi

Seseorang yang mengalami quarter life crisis cenderung mudah merasa cemas terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi di masa depan, yang pada akhirnya menimbulkan stres berlebih. Selain itu, perubahan emosi yang ekstrem juga dapat terjadi, seperti merasa sangat bersemangat satu saat, lalu tiba-tiba cemas atau sedih di saat lain.

  • Merasa Terjebak dalam Komitmen

Saat memasuki usia dewasa, seseorang mulai membuat berbagai komitmen, baik dalam hubungan maupun pekerjaan. Namun, ketika quarter life crisis melanda, pilihan-pilihan yang dulu terasa tepat bisa berubah menjadi beban. Mereka mungkin merasa terjebak dalam keputusan yang telah diambil, seolah sudah terlambat untuk mengubah arah.

  • Bingung dengan Identitas Diri

Identitas diri umumnya dianggap matang setelah seseorang melewati masa remaja. Namun, saat mengalami quarter life crisis, mereka bisa mulai meragukan kembali identitas dan prinsip-prinsip yang selama ini diyakini. Hal ini sering kali memunculkan kebingungan dan perasaan tidak pasti tentang siapa diri mereka sebenarnya.

  • Sulit Membuat Keputusan Besar

Saat memasuki usia dewasa, seseorang dihadapkan pada berbagai pilihan yang menuntut keputusan besar. Namun, quarter life crisis seringkali menimbulkan keraguan yang menghambat kemampuan berpikir secara objektif. Emosi yang mendominasi dapat membuat individu merasa bimbang, takut mengambil risiko, atau bahkan menunda keputusan penting.

Penyebab Quarter Life Crisis

Masalah yang terkait dengan quarter life crisis mungkin dapat terlihat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Hal ini karena penyebabnya pun dapat beragam baik dari pengaruh eksternal maupun dinamika internal, antara lain:

  • Ekspektasi Pribadi

Saat di awal masa dewasa, individu mungkin memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap bagaimana kehidupan dan karier mereka. Mereka mengharapkan kesuksesan yang dicapai secara instan. 

Ketika ekspektasi tersebut tidak tercapai dan mereka menyadari bahwa realitanya tidak semudah yang dibayangkan, hal tersebut menciptakan tekanan dari dalam diri untuk mencapai tujuan yang kurang realistis. 

  • Paparan dari Media Sosial

Konten di media sosial sering kali memberikan terlalu banyak pilihan, yang justru menambah tekanan dalam menentukan jalan yang benar. Di sisi lain, potret semu kehidupan di media sosial seolah menunjukkan bahwa kesuksesan dan kekayaan mudah diraih di usia muda. 

Hal ini dapat memicu kegelisahan dan kebingungan, terutama bagi mereka yang cenderung mudah menerima informasi tanpa menyaringnya secara kritis.

  • Tekanan dari Luar Diri

Di awal masa dewasa, individu sering dibebani oleh ekspektasi dari keluarga dan masyarakat. Misalnya, di usia 30 tahun, seseorang diharapkan sudah mencapai jenjang karier yang tinggi, berkeluarga, serta memiliki aset seperti rumah atau properti.

Tekanan ini dapat membuat individu merasa terdesak, terutama bagi mereka yang ingin meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri, menemukan karier yang bermakna, dan merancang masa depan dengan lebih sadar serta terarah.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda dalam menangani krisis. Ada yang dapat mengatasinya dengan cepat, tetapi ada juga yang semakin terjebak dalam quarter life crisis. Beberapa tips berikut ini dapat dilakukan untuk menghadapi quarter life crisis agar tidak terlarut dan segera bertindak menuju tumbuh, di antaranya adalah:

  • Refleksi Diri

Luangkan waktu untuk ‘ngobrol’ dengan diri sendiri dan mengevaluasi perjalanan hidup sejauh ini. Tanyakan apa yang benar-benar dirasakan, apakah ada aspek yang perlu diubah, dan apa yang ingin dicapai ke depannya. 

Proses refleksi ini dapat membantu mengurai perasaan tidak menyenangkan serta membangun fondasi yang lebih kuat untuk identitas, yang pada akhirnya membuat merasa lebih tenang, bahagia, dan optimis dalam menghadapi masa depan.

  • Temukan Ikigai-mu  

Ikigai adalah sebuah filosofi dari Jepang yang berarti ‘alasan untuk hidup’ atau ‘alasan untuk bangun di pagi hari.’ Konsep ini menekankan bahwa setiap individu perlu memiliki tujuan yang kuat untuk menjalani hidup dengan bahagia dan bermakna. Kamu dapat menemukan Ikigai-mu dengan menjawab pertanyaan berikut:

    • Aktivitas apa yang membuatmu merasa bersemangat dan bahagia?
    • Keterampilan atau keahlian apa yang paling kamu kuasai?
    • Adakah keterampilanmu yang bisa menjadi sumber penghasilan?
    • Bagaimana kamu ingin memberi dampak positif bagi orang lain?

Dengan menemukan titik tengah dari keempat pertanyaan ini, kamu dapat menyelaraskan tujuan hidup dengan nilai-nilai pribadi, berkontribusi kepada sekitar, dan mengejar passion dengan penuh semangat.

  • Buat Rencana Pengembangan Diri 

Dunia terus berkembang, dan kita pun perlu mengikuti perkembangan tersebut. Setelah menemukan Ikigai-mu, langkah selanjutnya adalah menentukan aktivitas yang dapat mendukung peningkatan kapasitas diri, seperti mengikuti kursus, pelatihan, membaca buku, mengeksplorasi hal baru, atau memperluas koneksi.

Dengan terus belajar dan bertumbuh, kamu dapat menghindari perasaan terjebak di satu tempat. Proses ini juga membantumu tetap terbuka terhadap peluang baru, menghadapi perubahan dengan lebih percaya diri, dan semakin dekat dengan tujuan hidup yang kamu impikan.

  • Cari Mentor atau Dukungan Sosial Lainnya

Mendapatkan bimbingan dari seseorang yang lebih berpengalaman akan sangat membantu, terutama dalam bidang yang belum sepenuhnya kita kuasai. Temukan mentor yang dipercaya dapat dijadikan tempat bertanya, berkonsultasi, serta mendapatkan arahan yang tepat.

Selain itu, dukungan sosial juga berperan penting dalam menghadapi tantangan. Dengan membagikan pengalaman kepada keluarga, teman, atau pasangan, kita dapat mendapatkan sudut pandang baru dan terbantu untuk mengelola emosi dengan lebih positif.

Berkonsultasi dengan psikolog profesional juga bisa menjadi langkah tepat untuk membantumu menghadapi quarter life crisis. LPTUI menyediakan layanan konseling dengan psikolog berpengalaman yang siap mendampingimu dalam proses ini. Hubungi kami melalui link pendaftaran atau nomor WhatsApp LPTUI Salemba / LPTUI Depok untuk mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Ditulis oleh: Khadijah Muhdor

Referensi:

Hasyim, F. F., Setyowibowo, H., & Purba, F. D. (2024). Factors contributing to quarter life crisis on early adulthood: A systematic literature review. Psychology research and behavior management, 1-12.

Stapleton, A. (2012). Coaching Clients through the Quarter-Life Crisis: What works?. International Journal of Evidence Based Coaching and Mentoring, 6, 130–145.

Tinggalkan komentar

0

Keranjang Kamu Kosong

Tidak ada produk di keranjang Anda.